Pages

Minggu, 24 Mei 2015

Typus Abdominalis


1.Definisi
Typus abdominalis adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari 1 minggu, gangguan pencernaan dan gangguan kesadaran.

2.Etiologi
Salmonella typhi Batang gram negative yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga macam antigen yaitu:- antigen O (somatic, terdiri darizat komplekliopolisakarida)- antigen H(flagella)- antigen V1 dan protein membrane hialin.3 Salmonella parathypi A4.Salmonella parathypi B5.Salmonella parathypi C6. Feses, urin dan muntahan penderita

3.Klasifikasi
a.Typus abdominalis
adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam lebih dari 7 hari, gangguan pada saluran cerna ,gangguan kesadaran.
b.Paratypus
adalah jenis typus yang lebih ringan , mungkin sesekali penderita mengalami buang - buang air. Jika diamati, lidah tampak berselaput putih susu, bagian tepinya merah terang. Bibir kering , dan kondisi fisik tampak lemah , serta nyata tampak sakit.Jika sudah lanjut , mungkin muncul gejala kunin,sebab pada tipus oragan limfa dan hatibias membengkak seperti gejala hepatitis.


4.Patofisiologi
Kuman salmonella typhosa masuk kedalam saluran cerna, bersama makanan dan minuman, sabagian besar akan mati oleh asam lambung HCL dan sebagian ada yang lolos (hidup), kemudian kuman masuk kedalam usus (plag payer) dan mengeluarkan endotoksin sehingga menyebabkan bakterimia primer dan mengakibatkan perdangan setempat, kemudian kuman melalui pembuluh darah limfe akan menuju ke organ RES terutama pada organ hati dan limfe.
Di organ RES ini sebagian kuman akan difagosif dan sebagian yang tidak difagosif akan berkembang biak dan akan masuk pembuluh darah sehingga menyebar ke organ lain, terutama usus halus sehingga menyebabkan peradangan yang mengakibatkan malabsorbsi nutrien dan hiperperistaltik usus sehingga terjadi diare. Pada hipotalamus akan menekan termoregulasi yang mengakibatkan demam remiten dan terjadi hipermetabolisme tubuh akibatnya tubuh menjadi mudah lelah.
Selain itu endotoksin yang masuk kepembuluh darah kapiler menyebabkan roseola pada kulit dan lidah hipermi. Pada hati dan limpa akan terjadi hepatospleno megali. Konstipasi bisa terjadi menyebabkan komplikasi intestinal (perdarahan usus, perfarasi, peritonitis) dan ekstra intestinal (pnemonia, meningitis, kolesistitis, neuropsikratrik).

5. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala Demam Pada minggu pertama demam berangsur naik berlangsung pada 3 minggu pertama. pada minggu ke 3 suhu berangsur-angsur turun dan kembali normal. Demam tidak hilang dengan pemberian antiseptic, tidak menggigil dan tidak berkeringat. Kadang pasien disertai epitaksis.
a. Gangguan pada saluran pencernaan:
a) Halitosis
b) Bibir kering
c)  Lidah kotor berselaput putih dan pinggirannya hiperemesis
d)  Perut agak kembung.
e)  Mual
f)  Splenomegali disertai nyeri pada perabaan
g)  Pada permulaan umumnya terjadi diare
h)  Kemudian menjadi obstipasi

b.  Gangguan kesadaran:
a)  Kesadaran menurun ringan sampai berat.
b)  Umumnya apatis
c)  Bradikardi relative
d) Umumnya tiap kenaikan 1celcius di ikuti penambahan denyut nadi 10-15 kali permenit.
e)  Penderita mulai cepat lelah, malas, sakit kepala, rasa tidak enak di perut, nyeri seluruh tubuh, hal tersebut dirasakan antara 10-14 hari

6. Infeksi Typus Abdominalis pada Kehamilan
Typus abdominalis dalam kehamilan, dan nifas menunjukan angka kematian yang lebih tinggi dari pada di luar kehamilan. Penyakit ini mempunyai pengaruh buruk terhadap kehamilan. Dalam 60-80 % hasil konsepsi keluar secara spontan : lebih dini terjadinya infeksi dalam kehamilan, lebih besar kemungkinan berakhirnya kehamilan.
Pengobatan dengan kloramfenikol atau tiamfenikol (Urfamycin) biasanya cukup manjur. Waktu ada wabah, semua wanita hamil perlu diberi vaksinasi. Walaupun kuman-kuman tufus abdominalis tidak di keluarkan melalui air susu, namun sebaiknya penderita tidak menyusui bayinya karena keadaan umum ibu biasanya tidak mengizinkan, dan karena kemungkinan penuluaran oleh ibu melalui jalan lain tetap ada. Tifus abdominalis tidak merupakan indikasi bagi abortus buatan.

7. Penanganan dan Pengobatan
a. Pengobatan
1) Kloramfenikol
2) Kotrimoksasol
3) Bila terjadi ikterus dan hepatomegali: selain kloramfenikkol, diterapi dengan Ampisilin 100 mg/kgBB/hari selama 14 hari dibagi dalam 4 dosis.2.

b. Perawatan
1) Penderita dirawat dengan tujuan untuk isolasi, observasi, dan pengobatan. Klien harus tetap   berbaring sampai minimal 7 hari bebas demam atau 14 hari untuk mencegah terjadinya komplikasi perdarahan usus atau perforasi usus.
2) Pada klien dengan kesadaran menurun, diperlukan perubahan posisi berbaring untuk menghindari komplikasi pneumonia hipostatik dan dekubitus
3) Isolasi penderita dan desinfeksi pakaian dan ekskreta.
4) Perawatan yang baik untuk menghindarkan komplikasi mengikat sakit yang lama, lemah dan anoreksia dll.
5) Istirahat selama demam sampai dengan 2 minggu normal kembali, yaitu istirahat mutlak, berbaring terus ditempat tidur. Seminggu kemudian boleh duduk dan selanjutnya boleh berdiri dan berjalan.
6) Diet makanan harus cukup mengandung kalori, cairan dan tinggi protein. Bahan makanan tidak boleh mengandung banyak serat, tidak meragsang dan tidak banyak menimbulkan gas.
7) Bila terdapat komplikasi harus diberikan terapi yang sesuai.
8) Obat terpilih adalah kloramferikol 100 mg/kg BB/hari dai bagi dalam 4dosis selama 10 hari. Dosis maksimal kloramfenikol 2g/hari. Bla pasien tidak serasi/alergi dapat diberikan golongan obat lain misalnya penisilin atau kortimoksazol.
9) Pengobatan dengan kloramfenikol atau tiamfenikol (Urfamycin) biasanya cukup manjur. Waktu ada wabah, semua wanita hamil perlu diberi vaksinasi. Walaupun kuman-kuman tifus abdominalis tidak di keluarkan melalui air susu, namun sebaiknya penderita tidak menyusui bayinya karena keadaan umum ibu biasanya tidak mengizinkan, dan karena kemungkinan penuluaran oleh ibu melalui jalan lain tetap ada. Tifus abdominalis tidak merupakan indikasi bagi abortus buatan.

8. Komplikasi

Dapat terjadi pada :
Terjadi karena lokalisasi peradangan akibat sepsis (bakteremia) yaitu meningitis, kolesistitis, ensefelopati dan lain-lain. Terjadi karean infeksi sekunder, yaitu bronkopneumonia.
Hamil
ke
Pesalinan
Nifas
Tgl
UK
Jenis
Pesalinan
Penolong
Komplikasi
JK
BB
Lahir
Laktasi
Komplikasi
Hamil ini
-
-
-
-
-
-
-
-
-


a. Usus halus
1) Perdarahan usus. Bila sedikit hanya ditemukan jika dilakukan pemeriksaan tinja dengan benzidin. Bila perdarahan banyak terjadi melena dan bila berat dapat disertai perasaan nyeri perut dengan tanda-tanda renjatan.
2) Perforasi usus. Timbul biasanya pada minggu ketiga atau setelah itu dan terjadi pada bagian distal ileum. Perforasi yang tidak disertai peritonitis hanya dapat ditemukan bila terdapat udara di ronggan peritoneum, yaitu pekak hati menghilang dan terdapat udara diantara hati dan diafrkma pada foto roentgen abdomen yangdibuat dalam keadaan tegak.
3) Peritonitis. Biasanya menyertai perforasi tetapi dapat terjadi tanpa perforasi usus. Ditemukan gejala abdomen akut yaitu nyeri perut yang hebat, dinding abdomen tegang (defence muskulair) dan nyeri pada tekanan.


b.Komplikasi di luar usus



ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGI
Pada Ny. T Umur 23 Tahun  G1P0A0 Umur Kehamilan 11 minggu
Di BPM Melania, waru, Surabaya

No. Register                                        : 1181xx
Masuk BPM Hari/ Tanggal/ Pukul      : 19-02-2015/ 12.00 wib
Dirawat diruang                                  : ruang periksa
 PENGKAJIAN DATA, Tanggal/ Pukul : 19-2-2015/12.00 wib Oleh : Bidan Melania
A.Biodata
 Ibu                                                                                          Suami
1.      Nama                        : Ny. X                                         Tn. S
2.      Umur                        : 23 tahun                                     25 tahun                     
3.      Suku/Bangsa            :Jawa/ Indonesia                          Jawa/ Imdonesia
4.      Agama                      : Islam                                          Islam
5.      Pendidikan               : SMA                                           SMA
6.      Pekarjaan                  : Ibu rumah tangga                      Pegawai swasta
7.      Alamat                     : Jalan sutorejo, nomor 104

Data Subjektif

Keluhan Utama
Ibu mengatakan mual, pusing dan badannya terasa demam sejak 6 hari yang lalu.



5. Riwayat Obstetrik : G1 P0 A0 Ah0

7. Riwayat Kehamilan Sekarang :
a. HPHT      : 06-12-2014                                         HPL    : 13-09-2015




d.Imunisasi TT: Tidak dilakukan  
TT 1 : tanggal 
TT 2 : tanggal 
TT 3 : tanggal    
TT 4 : tanggal    
TT 5 : tanggal    

e.Pergerakan janin selama 24 jam (dalam sehari)
Ibu mengatakan belum bisa merasakan gerakan janin

8.Riwayat kesehatan
a. Penyakit yang pernah/ sedang diderita (menular, menurun dan menahun)
Ibu mengatakan tidak pernah/ sedang menderita penyakit menular (TBC, hepatitis, HIV/AIDS), menurun (asma, DM, hipertensi), dan menahun (jantung, ginjal)

b. Penyakit yang pernah/ sedang diderita keluarga (menular, menurun dan menahun)
Ibu mengatakandari keluarga ibu  tidak ada yang menderita penyakit menular (TBC, hepatitis, HIV/AIDS), menurun (asma, DM, hipertensi), dan menahun (jantung, ginjal)

c. Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan tidak ada riwayat keturunan kembar di keluarga ibu dan suami
d.Riwayat operasi
Ibu mengatakan tidak pernah operasi
e. Riwayat alergi obat
Ibu mengatakan tidak memiliki alergi obat apapun.

9. Pola pemenuhan kebutuhan
a. Pola Nutrisi           Sebelum hamil                         Saat hamil      
Makan
Frekuensi               :  3 x/hari                                             3x/ hari
Jenis                      :  Nasi, sayur, lauk                               Nasi, sayur, lauk
Porsi                      :  1 piring habis                                    1 piring habis
Pantangan             :  tidak ada                                          tidak ada        
Keluhan                 :  tidak ada                                          mual   
Minum
Frekuensi               :  7 gelas /hari                                      8 gelas/ hari    
Jenis                      :  Air putih, teh, kopi                           air putih
Porsi                      :  1 gelas                                              1 gelas
Pantangan             :  tidak ada                                          tidak ada
Keluhan                 :  tidak ada                                          mual

b.Pola Eliminasi
BAB
Frekuensi               :  1 x/hari                                             1x/hari
Warna                    :  kuning                                              kuning
Konsistensi            :  lembek                                              keras
Keluhan                 :  tidak ada                                          susah BAB     
BAK
Frekuensi               :  4 x/hari                                             4x/ hari           
Warna                    :  Kuning jernih                                   kuning jernih  
Konsistensi            :  Cair                                                  cair     
Keluhan                 :  tidak ada                                          tidak ada
                             
c. Pola Istirahat
Tidur siang
Lama                     :  1 jam/hari                                         1 jam/hari       
Keluhan                 :  tidak ada                                          tidak ada        
Tidur malam
Lama                     :  6-7 jam/hari                                      7 jam/hari       
Keluhan                 :  tidak ada                                          tidak ada        
d.   Personal Hygiene
Mandi                    :  2 x/hari                                             2x/hari
Ganti pakaian        :  2 x/hari                                             2x/hari
Gosok gigi             :  2 x/hari                                             2x/hari
Keramas                :  3 x/seminggu                                    3x/seminggu
e. Pola seksualitas
Frekuensi               :  1 x/ seminggu                                   1x/seminggu
Keluhan                 :  tidak ada                                          tidak ada
f. Pola aktivitas (terkait kegiatan fisik,olah raga)
Ibu mengatakan sebagai ibu rumah tangga kegiatan ibu seperti menyapu, memasak dan mencuci

10.  Kebiasaan yang mengganggu kesehatan (merokok, minum jamu, minuman beralkohol)
 Ibu mengatakan tidak mempunyai kebiasaan seperti merokok, minum jamu, dan minum alkohol.

11.  Data pisikososial, spiritual dan ekonomi (penerimaan ibu/ suami/ keluarga terhadap kelahiran, dukungan, hubungan dengan suami/ keluarga/ tetangga, perawatan bayi, kegiatan ibadah, kegiatan social, keadaan ekonomi keluarga)
· Ibu mengatakan senang dengan kehamilannya sekarang
· Ibu mengatakan suaminya mendukung kehamilannya
· Ibu mengatakan keluarganya mendukung kehamilannya
· Ibu mengatakan hubungannya dengan suami baik
· Ibu mengatakan hubungannya dengan keluarga baik
· Ibu mengatakan hubungannya dengan tetangga baik
· Ibu mengatakan rajin sembahyang
· Ibu mengatakan keadaan ekonominya cukup

12. Pengetahuan ibu (tentang kehamilan, persalinan, nifas)
 Ibu mengatakan bahawa ibu mengetahui tentang kehamilan yaitu keadaan yang normal yang dialami oleh perempuan yang diakhiri dengan persalinan dan memasuki masa nifas.

13. Lingkungan yang berpengaruh (sekitar rumah dan hewan peliharaan)
Ibu mengatakan lingkungan di sekitar rumahnya kotor, dekat dengan kali dan ada tetangga yang memelihara ayam.

Data Objektif
1.Pemeriksaan umum
Keadaan umum        : lemah
Kesadaran                : composmentis
Status emosional      : stabil
Tanda vital              
Tekanan darah          : 100/60 mmHg                       Nadi    : 86x/mnt
Pernafasan                : 20x/mnt                                 Suhu    : 380C
BB                            : 55 kg                                     TB       : 152 cm
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala     :      Simetris, tidak ada benjolan, tidak nyeri, rambut bersih, tidak berketombe
Wajah      :      Simetris, pucat dan berkeringat dingin
Mata        :      Simetris, kongjungtiva merah muda , sekrela putih
Hidung    :      Tidak ada polip, tidak ada secret, ada skat
Mulut      :      Simetris, lidah kotor, ada stomatitis, tidak ada caries gigi
Telinga    :      Simetris, ada lubang telinga, pendengaran baik
Leher       :      Tidak ada pembesaran kelenjar parotis, tiroid, limfe dan vena jugularis
Dada       :      Simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada whesing
Payudara :      Simetris, putting menonjol, areola hiperpigmentasi,colostrum sudah keluar
Abdomen       : kembung, tidak ada bekas luka, terdapat linea dan striae gravidarum
Leopold I  : belum dilakukan
Leopold II: belum dilakukan
Leopold II: belum dilakukan
 Leopold IV :belum dilakukan
Osborn test        :    Tidak dilakukan
TFU menurut Mc. Donald     :-                      TBJ: -
Auskulatasi DJJ                :-

Ekstremitas Atas       :  Jari lengkap, tidak oedem, lila: 24 cm
Ekstremitas Bawah    :  Jari lengkap, tidak oedem, reflek patella +
Genetalia Luar           :  bersih ,tidak ada pembengkakan kelenjar bartolini
Anus                          :  Tidak ada hemoroid
Pemeriksaan Panggul :  Tidak dilakukan


3. Pemeriksaan penunjang
Tidak di lakukan     
4. Data penunjang
Hasil lab tanggal 15 Februari 2015 : salmonella thypi +

INTERPRETASI DATA
A. Diagnosa kebidanan
Seorang ibu Ny.T umur 23 tahun G1P0A0 hamil 11 minggu dengan thypus abdominalis

Data Dasar              
Data Subjektif          :           ibu mengatakan berumur 23 tahun
                                             Ibu mengatakan ini kehamilan pertama
                                             Ibu mengatakan tidak pernah abortus
                                             Ibu mengatakan HPHT tanggal 06-12-2014
                                             Ibu mengatakan pusing, mual dan demam
Data Objektif              :
Keadaan umum           : lemah
Kesadaran                   : composmentis
Status emosional         : stabil
Tanda vital
 Tekanan darah : 100/60 mmHg                       Nadi    : 86x/mnt
Pernafasan                   : 20x/mnt                     Suhu    : 380C
BB                               : 55 kg                         TB       : 152 cm
Pemeriksaan fisik: lidah kotor, perut kembung
Hasil lab tanggal 15 Februari 2014 : salmonella thypi +

B.Masalah                               
Tidak ada


IDENTIFIKASI DAN ANTISIPASI DIAGNOSA POTENSIAL
Abortus spontan

 TINDAKAN SEGERA
A.Mandiri        : tidak ada
B. Kolaborasi    : tidak ada
C. Merujuk        :rujuk ke rumah sakit

 PERENCANAAN        Tgl : 19-02-2015           Pukul :12.05 WIB
1.      Beritahu ibu hasil pemeriksaan
2.      Jelaskan tentang keluhan ibu
3.      Jelaskan tentang pola istirahat
4.      Jelaskan tentang pola nutrisi
5.      Berikan dukungan pada ibu
6.      Siapkan rujukan
7.      Dampingi ibu ke tempat rujukan

PELAKSANAAN         Tgl :19-2-2015            Pukul : 12.10 WIB
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan yaitu
Tekanan darah          :100/60 mmHg                        Nadi    : 86x/mnt
Pernafasan                : 20x/mnt                                 Suhu    : 380C
BB                            : 55 kg                                     TB       : 152 cm
2. Menjelaskan pada ibu bahwa keluhan yang ibu rasakan saat ini merupakan gejala dari penyakit thypus abdominalis yang saat ini sedang di derita oleh ibu sehingga memerlukan perawatan yang lebih intensif di rumah sakit.
3. Menjelaskan pada ibu bahwa ibu harus beristirahat total selama minimal 7 hari atau sampai ibu sembuh total.
4. Menjelaskan pada ibu tentang pola nutrisi yaitu Diet makanan harus cukup mengandung kalori, cairan dan tinggi protein. Bahan makanan tidak boleh mengandung banyak serat, tidak meragsang dan tidak banyak menimbulkan gas.
5. Memberikan dukungan pada ibu agar ibu tidak cemas karena ibu akan dirujuk untuk mendapatkan penanganan yang lebih intensif.
6. Menyiapkan rujukan yaitu Bidan, Alat, Kendaraan, Surat, Obat, Keluarga, Uang, Darah, doA
7. Mendampingi ibu ketempat rujukan.

EVALUASI     Tgl:19-2-2015             Pukul : 12.20WIB
1.      Ibu sudah mengetahui hasil pemariksaan
2.      Ibu sudah paham tentang keluhan yang ibu rasakan
3.      Ibu sudah paham tentang pola istirahat
4.      Ibu sudah paham tentang pola nutrisi
5.      Ibu tidak cemas lagi
6.      Rujukan sudah disiapkan
7.      Ibu sudah di damping dan di rujuk ke rumah sakit.









KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Typus abdominalis adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari 1 minggu, gangguan pencernaan dan gangguan kesadaran.
Typus abdominalis dalam kehamilan, dan nifas menunjukan angka kematian yang lebih tinggi dari pada di luar kehamilan. Penyakit ini mempunyai pengaruh buruk terhadap kehamilan. Dalam 60-80 % hasil konsepsi keluar secara spontan : lebih dini terjadinya infeksi dalam kehamilan, lebih besar kemungkinan berakhirnya kehamilan.
Perawatan thypus abdominalis yaitu
· Penderita dirawat dengan tujuan untuk isolasi, observasi, dan pengobatan. Klien harus tetap berbaring sampai minimal 7 hari bebas demam atau 14 hari untuk mencegah terjadinya komplikasi perdarahan usus atau perforasi usus.
· Pada klien dengan kesadaran menurun, diperlukan perubahan posisi berbaring untuk menghindari komplikasi pneumonia hipostatik dan dekubitus
· Isolasi penderita dan desinfeksi pakaian dan ekskreta.
· Perawatan yang baik untuk menghindarkan komplikasi mengikat sakit yang lama, lemah dan anoreksia dll.
· Istirahat selama demam sampai dengan 2 minggu normal kembali, yaitu istirahat mutlak, berbaring terus ditempat tidur. Seminggu kemudian boleh duduk dan selanjutnya boleh berdiri dan berjalan.
· Diet makanan harus cukup mengandung kalori, cairan dan tinggi protein. Bahan makanan tidak boleh mengandung banyak serat, tidak meragsang dan tidak banyak menimbulkan gas.
· Bila terdapat komplikasi harus diberikan terapi yang sesuai.
· Obat terpilih adalah kloramferikol 100 mg/kg BB/hari dai bagi dalam 4dosis selama 10 hari. Dosis maksimal kloramfenikol 2g/hari. Bla pasien tidak serasi/alergi dapat diberikan golongan obat lain misalnya penisilin atau kortimoksazol.